This is default featured slide 1 title
Kebanyakan orang hidup dalam penjara yang membatasi dirinya, namun hal tersebut bukanlah penjara besi melainkan penjara yang berasal dari dalam fikirannya sendiri.
This is default featured slide 2 title
Jangan menyerah atas impianmu. Impian memberimu tujuan hidup. Ingatlah, bahwa sukses bukan kunci utama kebahagiaan. Semangat!
This is default featured slide 3 title
Kesalahan hanya membuatmu belajar dewasa. Seutas senyum mampu meringankan luka. Sahabat akan setia saat kamu membutuhkannya
This is default featured slide 4 title
Jika anda ingin meraih sukses, hindarilah untuk berfikir tentang kegagalan, namun berfikir dan berusahalah untuk berhasil
This is default featured slide 5 title
Sukses tidak datang dari apa yang diberikan oleh orang lain, tapi datang dari keyakinan dan kerja keras kita sendiri
Senin, 10 November 2014
Senin, 03 November 2014
GAS OKSIDA NITRAT PADA CACING DAPAT MEMPERPANJANG USIA
22.44
No comments
Oksida nitrat, gas
serbaguna yang membantu meningkatkan aliran darah, mengirimkan sinyal saraf,
dan mengatur fungsi kekebalan tubuh, tampaknya memiliki satu lagi manfaat
biologis: Memperpanjang usia dan membentengi organisme dari tekanan lingkungan.
Penelitian ini
mengungkapkan bahwa cacing gelang yang disebut Caenorhabditis elegans,
hewan yang sering digunakan dalam laboratorium untuk meneliti proses
penuaan, hidupnya menjadi jauh lebih panjang saat diberi makanan
berupa bakteri yang mampu memproduksi oksida nitrat. Pengamatan yang cukup
menggoda ini menitik-beratkan pada salah satu mekanisme di mana microbiome,
atau triliunan sel mikroba yang mendiami tubuh kita, mungkin berperan penting
bagi kesehatan kita.
Tingkat nitrat oksida
kita sendiri menurun seiring bertambahnya usia. Penurunan inilah
yang menyebabkan penuaan secara normal, kata Evgeny Nudler, PhD, Profesor Biokimia di NYU Langone Medical Center, yang
memimpin studi ini. Ia berspekulasi bahwa bakteri-bakteri pelengkap mungkin
memberi dorongan kesehatan dengan menyediakan beberapa senyawa yang hilang
pada manusia.
“Pada cacing, kita
kini tahu bahwa bakteri dapat menggunakan oksida nitrat tidak hanya untuk
keuntungan mereka sendiri, tapi juga memberi respon yang menguntungkan bagi
inang mereka, dan hal yang sama mungkin bisa menjadi terwujud dalam usus
manusia,” tutur Dr. Nudler, “Mungkin bisa saja terjadi bahwa bakteri yang satu
makanan dengan kita (bakteri komensal) mengontrol beberapa gen kita, setidaknya
dalam usus, untuk melindungi sel-selnya dari tekanan dan penurunan yang terkait
usia.” Bakteri komensal memberi keuntungan bagi organisme yang mereka
huni.
Gambar ini menunjukkan
cacing yang memancarkan sinar neon dalam menanggapi NO. Ini mengekspresikan
salah satu dari gen stres/anti-penuaan, hsp16, dalam merespon oksida nitrat.
(Kredit: Evgeny Nudler, Ph.D.)
Meskipun manusia dan
kebanyakan organisme lainnya memiliki enzim yang diperlukan untuk memproduksi
oksida nitrat, namun C. elegans tidak memilikinya. Sebaliknya,
cacing itu bisa “membajak” senyawa dari bakteri tanah Bacillus
subtilis yang tidak hanya merupakan makanan favoritnya tapi juga
penghuni utama dalam usus cacing tersebut. Dr. Nudler berpendapat
bahwa “pembajakan” ini sebagian menjelaskan mengapa cacing yang
mengkonsumsi B. subtilis bisa mencapai usia sekitar 50
persen lebih panjang dibanding rekan-rekannya yang mengkonsumsi Escherichia
coli, sejenis bakteri yang tidak memproduksi senyawa tersebut.
Dalam studi yang
dipublikasikan dalam jurnal Cell edisi 14 Februari ini,
memperlihatkan usia C. Elegans yang rata-rata meningkat hampir 15
persen, atau menjadi sekitar dua minggu, saat para peneliti memberinya
makanan berupa bakteri B. subtilis. Perpanjangan rentang usia ini
tidak terjadi pada cacing yang diberi makanan berupa B. subtilis mutan di
mana gen penghasil nitrat oksida-nya sudah dihapus. Tim riset juga
menggunakan sensor neon untuk menunjukkan bahwa C. elegans tidak
menghasilkan gas nitrat oksida untuk dirinya sendiri. Namun saat cacing ini
diberi makan bakteri B. subtilis, sinyal neon seketika muncul dalam
ususnya.
Pelabelan neon dan
beberapa tes lainnya juga menunjukkan bahwa oksida nitrat yang
dihasilkan B. subtilis menembus hingga ke dalam jaringan
cacing, di mana gas ini kemudian mengaktifkan serangkaian 65 gen. Beberapa dari
gen ini sebelumnya terlibat dalam melawan tekanan, merespon kekebalan,
dan memperpanjang usia, meskipun beberapa gen lainnya memiliki fungsi yang
tidak diketahui. Namun yang penting, para peneliti menunjukkan bahwa terdapat
dua protein regulasi yang sangat penting untuk mengaktifkan semua gen tersebut.
“Apa yang kami
temukan, gas oksida nitrat yang diproduksi bakteri dalam cacing
ini menyebar ke seluruh jaringan dan mengaktifkan seperangkat gen
yang sangat spesifik untuk bertindak melalui dua regulator utama, HSF-1 dan
daf-16, sehingga menghasilkan resistensi yang tinggi terhadap tekanan dan hidup
menjadi lebih panjang,” jelas Dr. Nudler. “Sungguh mengejutkan bahwa satu
molekul kecil yang dihasilkan oleh satu organisme ini secara dramatis dapat
mempengaruhi fisiologi dan bahkan mempengaruhi usia organisme lain melalui
pengiriman langsung sinyal sel.”
Sebagai bagian dari
peran oksida nitrat yang luas, laboratorium Dr. Nudler sebelumnya telah
menunjukkan betapa bahayanya patogen jika dapat memanfaatkan molekul tersebut
untuk melawan antibiotik. Terlepas dari kapabilitasnya yang luas, penelitian
baru ini menunjukkan bahwa oksida nitrat hanyalah satu dari beberapa molekul
menguntungkan yang diproduksi B. subtilis. Laboratorium Dr. Nudler
berencana untuk mengamati lebih dekat mekanisme-mekanisme potensial lainnya di
mana bakteri komensal dapat meningkatkan kesehatan dan memperpanjang usia,
dengan menggunakan model berupa manipulasi sistem C. elegans yang
mudah dan ampuh
Sumber
: jurnal Ivan Gusarov, Laurent Gautier, Olga Smolentseva,Ilya Shamovsky,
Svetiana Eremina, Alexander Mironov, Evgeny Nudler. Bacterial Nitric Oxide
Extends the Lifespan of C.Elegans.14 February 2013,Cell: DOI:
10.1016/j.cell.2012.12.043
Langganan:
Postingan (Atom)